Aktifis Muda NU Mempertanyakan Keseriusan Pemerintah Membendung WNI Bekerja di Sindikat Penipuan Online Kamboja

Fahmi Budiawan minta tinjau konsep Sekolah Rakyat, Jumat (15/8/2025). (Foto: Harianindo)

JAKARTA – Menanggapi kabar penangkapan ribuan warga asing di Kamboja di mana tak kurang 339 orang di antaranya adalah WNI atas dugaan keterlibatan dalam jaringan kejahatan internasional, terutama penipuan, perdagangan manusia, judi online dan sebagainya, aktivis muda Nahdlatul Ulama sekaligus penggiat Lingkar Studi Kebangkitan Bangsa (LSKB), Fahmi Budiawan berkomentar tegas. Ia mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memberantas kejahatan internasional itu.

“Di luar soal dukungan kami atas pemberantasan kejahatan terorganisir di Kamboja, kami mempertanyakan keseriusan pemerintah Indonesia dalam membendung masifnya dampak jaringan kejahatan internasional ini ke Indonesia,” ungkap Fahmi kepada harianindo.id, Jumat (25/7/2025).

Fahmi menyebut bahwa meski para pelaku merancang dan menjalankan aksinya di negeri jiran, namun mereka tak hanya menarget warga Indonesia tapi juga menggunakan WNI sebagai operatornya.

“Yang saya herankan, dan ini pasti jadi pertanyaan banyak pihak, adalah bagaimana bisa ratusan WNI jadi bagian organisasi tersebut tanpa diketahui jejaknya oleh pemerintah,?” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *