Aktifis Muda NU Mempertanyakan Keseriusan Pemerintah Membendung WNI Bekerja di Sindikat Penipuan Online Kamboja

Fahmi Budiawan minta tinjau konsep Sekolah Rakyat, Jumat (15/8/2025). (Foto: Harianindo)

Pria asal Demak, Jawa Tengah ini juga mempertanyakan keseriusan kementerian dan lembaga negara terkait dalam pengawasan dan pencegahan WNI yang pergi ke luar negeri khususnya Kamboja untuk terlibat sindikat kejahatan interasional di atas.

“Di luar WNI yang jadi korban penipuan karena kekurangtahuan, mereka yang datang ke Kamboja untuk ‘bekerja’ di sindikat penipuan ini apa tak dicek, dipantau, dan ditracing oleh misal Dirjen Imigrasi, Kemenlu, Kedubesan kita di sana, atau bahkan Kementerian P2MI (Perlindungan Pekerja Migran Indonesia)?,” tambahnya.

Dengan nada serius Fahmi menambahkan bahwa penangkapan ratusan WNI ini sebagai bukti kekurangseriusan dan minimnya sinergi antarlembaga negara tersebut.

“Kalau lembaga negara sebanyak iki bekerja serius dan saling koordinasi dengan baik, saya yakin jumlah WNI di sindikat penipun Kamboja tak akan sebesar itu, dan kalaupun ada harusnya bisa kita tangkal sebelum mereka menginjakkan kaki ke sana untuk kemudian ambil bagian menipu bangsanya sendiri,” tegas Fahmi.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *