JAKARTA – Aksi unjuk rasa terkait kasus tewasnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21) hari ini berlangsung di sejumlah titik Jakarta, mulai dari Polda Metro Jaya, Mako Brimob Kwitang, hingga depan Gedung DPR RI. Ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa dan elemen masyarakat menuntut pengusutan tuntas atas insiden tersebut.
Pantauan di depan Polda Metro Jaya, aksi protes digelar dengan cara tabur bunga sebagai simbol solidaritas dan penghormatan untuk Affan. Massa kompak mengenakan pakaian serba hitam sambil membentangkan spanduk dukungan. Meski jumlah peserta terus bertambah, aksi di lokasi ini berlangsung tertib dengan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
“Tabur bunga ini bentuk protes damai sekaligus solidaritas bagi korban. Kami ingin aparat bertanggung jawab dan mengusut tuntas kasus ini,” ujar salah satu orator aksi di lokasi.
Namun, suasana berbeda terjadi di Markas Brimob Kwitang. Sekitar pukul 14.50 WIB, massa yang awalnya berunjuk rasa menyalakan petasan dan melempar benda ke arah markas. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata, sehingga massa berhamburan ke arah Tugu Tani hingga Simpang Senen. Bahkan sebuah mobil polisi yang melintas sempat dirusak dan ringsek diamuk massa.
Sementara itu, di depan Gedung DPR RI, ratusan demonstran mulai memadati gerbang utama sejak pukul 15.12 WIB. Mereka membawa poster tuntutan, spanduk kritik, hingga meneriakkan yel-yel meminta pintu gerbang DPR dibuka. Aparat TNI dan Polri terlihat bersiaga dengan kendaraan taktis di halaman gedung.
Akibat aksi ini, lalu lintas di kawasan Sudirman hingga SCBD sempat ditutup sementara. Akses menuju Stasiun MRT sekitar lokasi juga ditutup, menyebabkan kepadatan arus kendaraan terutama ke arah Bundaran Senayan.
Aksi hari ini menegaskan bahwa tuntutan keadilan untuk Affan Kurniawan tidak hanya datang dari mahasiswa, tetapi juga dari berbagai elemen masyarakat.