JAKARTA – Direktur Eksekutif Lingkar Studi Kebangkitan Bangsa (LSKB), Fahmi Budiawan, angkat bicara terkait polemik wacana gerbong khusus perokok di kereta api. Menurutnya, dinamika yang muncul belakangan ini merupakan bagian dari aspirasi masyarakat yang juga patut dipertimbangkan.
“Kekisruhan tersebut adalah bagian dari aspirasi masyarakat yang harus juga diakomodir,” ujar Fahmi saat menghadiri diskusi Dua Sisi TvOne pada Kamis (28/8/2025) malam.
Fahmi kemudian mengungkapkan bahwa jumlah perokok di Indonesia mencapai angka yang sangat besar, yakni sekitar 70 juta orang. Menurutnya, data ini tidak bisa diabaikan dalam pengambilan keputusan kebijakan publik.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dirinya pribadi selalu menaati aturan yang berlaku, namun menegaskan kembali pentingnya suara masyarakat untuk diperhitungkan.
“Saya selalu menaati aturan, tapi menurut saya aspirasi masyarakat harus juga dipertimbangkan,” tegasnya.
Selain itu, Fahmi juga menyinggung soal keberlangsungan hidup jutaan petani tembakau. Ia mempertanyakan arah kebijakan pemerintah jika mereka diarahkan untuk beralih profesi. Menurutnya, kehadiran pemerintah sangat penting dalam menyelesaikan polemik ini.
“Sebanyak 2,3 juta petani tembakau apabila beralih ke tani lain maka harus diapakan?. Polemik ini dapat teratasi jika pemerintah hadir dalam konteks ini. Petani tembakau butuh kanalisasi dan butuh kehadiran pemerintah,” ungkap Fahmi.
Di akhir, Fahmi menyatakan bahwa pihaknya selalu mendukung apapun kebijakan pemerintah. Namun khusus terkait wacana gerbong khusus perokok di kereta api, ia menilai perlu dipertimbangkan karena berasal dari aspirasi masyarakat.
“Apapun kebijakan itu sekali berpihak kepada masyarakat saya kira tidak ada masalah, namun, spesifik gerbong khusus merokok ini juga berdasarkan usulan atau aspirasi masyarakat, sehingga juga perlu dipertimbangkan,” pungkas Fahmi.