Gelar Sosialisasi Empat Pilar, Kaisar Abu Hanifah Ajak Mahasiswa Yogyakarta Jadi Pelopor Nasionalisme dan Literasi Kebangsaan

Anggota DPR RI, Kaisar Abu Hanifah Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Yogyakarta, (31/7/2025). (Foto: Harianindo.id)

YOGYAKARTA – Dalam rangka memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa, Anggota Komisi VII DPR RI, Kaisar Abu Hanifah atau yang akrab disapa Gus Kaisar, hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang digelar di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kamis (31/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Main Hall lantai 5, Kampus UNU, Jalan Ringroad Barat, Sleman, dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.

Dalam sambutannya, Gus Kaisar menekankan pentingnya pemahaman dan internalisasi Empat Pilar – Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika – sebagai dasar untuk memperkokoh keutuhan bangsa, terutama di tengah derasnya arus informasi yang tidak selalu sehat.

“Hari ini, kita tidak hanya menghadapi tantangan fisik, tapi juga tantangan digital dan ideologis. Ada banyak informasi yang masuk tanpa filter. Maka, Empat Pilar ini adalah fondasi agar kita tidak kehilangan arah sebagai bangsa,” ujar Gus Kaisar.

Politisi muda asal Jawa Timur ini juga menggarisbawahi peran mahasiswa sebagai pemimpin masa depan yang harus memiliki semangat kebangsaan dan keberanian dalam mencintai Indonesia secara utuh.

“Kalian ini calon pemimpin masa depan. Jangan pernah malu menjadi nasionalis. Jangan ragu mencintai Indonesia. Justru lewat pemahaman terhadap Empat Pilar ini, kalian bisa menjadi penentu arah bangsa ke depan. Tidak hanya pintar secara akademis, tapi kokoh secara ideologis,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Ia juga menyampaikan pentingnya membangun ruang diskusi kebangsaan secara terbuka, serta mendorong generasi muda untuk aktif dalam urusan kenegaraan dan politik secara cerdas serta konstitusional.

“Jangan alergi bicara negara. Jangan jauh dari parlemen. Negara ini akan baik kalau generasi mudanya mau terlibat, paham hak dan kewajibannya, dan berani bersuara dengan cara yang cerdas dan konstitusional,” ujar Gus Kaisar lebih lanjut.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini menunjukkan tingginya antusiasme mahasiswa UNU terhadap tema kebangsaan. Sejumlah pertanyaan kritis muncul, mulai dari demokrasi, toleransi, hingga peran parlemen dalam pembangunan daerah.

Pihak kampus menyambut positif kegiatan tersebut, karena dinilai sejalan dengan misi UNU Yogyakarta dalam mencetak generasi muda yang unggul dalam akademik sekaligus kuat dalam karakter kebangsaan.

Menutup acara, Gus Kaisar kembali menegaskan pentingnya semangat persatuan dalam keberagaman.

“Indonesia ini milik kita bersama. Jangan biarkan perbedaan memecah belah kita. Jadikan Pancasila sebagai titik temu, bukan titik pisah. Dan jadilah generasi yang bukan hanya menuntut perubahan, tapi juga menjadi bagian dari perubahan itu sendiri,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *