Gus Hilmy Apresiasi Pidato Prabowo di PBB, Ingatkan Pentingnya Tindak Lanjut Diplomasi

Anggota DPD RI Dapil DI Yogyakarta, Hilmy Muhammad Apresiasi Pidato Prabowo di PBB. (Foto: Harianindo.id)

YOGYAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dr. H. Hilmy Muhammad, MA atau akrab disapa Gus Hilmy, memberikan apresiasi atas pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB ke-80 di New York. Menurutnya, pidato tersebut merupakan momentum sejarah bagi Indonesia untuk kembali menegaskan sikap konsisten dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan keadilan global.

“Pidato Presiden Prabowo adalah momentum sejarah. Indonesia berdiri tegak bersama rakyat Palestina sekaligus menunjukkan kepemimpinan negara-negara Global South di panggung dunia,” kata Senator asal D.I. Yogyakarta tersebut dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/9/25).

Gus Hilmy menilai pernyataan tegas Presiden tentang solusi dua negara (two-state solution) sejalan dengan amanat konstitusi dan arah politik luar negeri Indonesia. Pidato ini juga dinilai semakin relevan setelah sejumlah negara Barat seperti Inggris, Kanada, Australia, Portugal, dan Prancis secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

“Ini momentum yang harus dimanfaatkan Indonesia untuk memperluas koalisi internasional, agar perjuangan Palestina tidak hanya berhenti pada simbol, tetapi menjadi realitas politik,” tegas Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Lebih lanjut, Gus Hilmy mengapresiasi kesiapan Indonesia berkontribusi dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara di level retorika, tetapi juga siap terjun langsung dalam upaya perdamaian.

Bacaan Lainnya

Meski demikian, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat tersebut juga memberikan sejumlah catatan kritis. Di antaranya menekankan perlunya kejelasan implementasi dari pernyataan Presiden bahwa Indonesia akan mengakui Israel jika Israel mengakui Palestina.

“Pertanyaan besarnya adalah apa indikator konkret dan mekanisme yang akan ditempuh? Jangan sampai pesan kuat ini kehilangan arah karena tidak ada peta jalan diplomasi yang jelas,” ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *