Hamas Bantah Tuduhan Penjarahan Bantuan: AS Sedang Cuci Tangan atas Blokade dan Krisis Gaza

Arsip - Staf Bulan Sabit Merah Mesir berdiri di dekat truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan saat memasuki Jalur Gaza dari sisi Mesir di perbatasan Rafah, 12 Oktober 2025. (Foto: Istimewa)

JAKARTA — Ketegangan diplomatik antara Hamas dan Amerika Serikat kembali memanas setelah Komando Pusat AS (CENTCOM) menuduh kelompok perlawanan Palestina itu menjarah truk-truk bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Tuduhan tersebut langsung dibantah keras oleh Hamas yang menyebutnya sebagai tuduhan tidak berdasar dan bermotif politik.

Dalam pernyataannya, Hamas menilai klaim AS itu merupakan bentuk pembenaran terhadap kebijakan pembatasan bantuan kemanusiaan serta upaya menutupi kegagalan masyarakat internasional dalam mengakhiri blokade dan krisis kelaparan di Gaza.

“Semua kekacauan dan penjarahan berakhir segera setelah pasukan pendudukan (Israel) menarik diri, yang membuktikan bahwa hanya pendudukan yang mensponsori geng-geng itu dan menciptakan kekacauan,” tegas Hamas dalam pernyataan resminya, Minggu (2/11/2025).

Hamas juga menjelaskan bahwa lebih dari 1.000 anggota kepolisian dan pasukan keamanan Palestina tewas, sementara ratusan lainnya terluka ketika berusaha mengamankan jalannya konvoi bantuan kemanusiaan agar dapat sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kelompok tersebut menegaskan tidak ada satu pun lembaga internasional, organisasi lokal, maupun pengemudi truk bantuan yang melaporkan adanya penjarahan oleh pihak Hamas.

Bacaan Lainnya

“Ini jelas-jelas menunjukkan bahwa video yang diklaim Komando Pusat AS adalah rekayasa dan bermotif politik untuk membenarkan kebijakan blokade serta pengurangan bantuan,” lanjut pernyataan itu.

Hamas menuding Amerika Serikat gagal mendokumentasikan berbagai serangan Israel yang justru menewaskan ratusan warga sipil Palestina. Menurut mereka, sikap AS yang terus mendukung narasi Israel hanya memperdalam keberpihakan yang tidak bermoral.

“Dukungan AS terhadap narasi Israel hanya memperdalam keberpihakan yang tidak bermoral serta menjadikannya mitra (Israel) dalam blokade dan penderitaan rakyat Palestina,” tegas Hamas.

Sebelumnya, CENTCOM sempat merilis rekaman drone yang diklaim menunjukkan aksi penjarahan terhadap truk bantuan oleh anggota Hamas. Namun, kelompok tersebut membantah keras dan menyebut sebagian besar truk yang terlihat dalam video itu merupakan kendaraan komersial, bukan bagian dari konvoi kemanusiaan.

Sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 68.500 warga Palestina dilaporkan tewas dan 170.600 lainnya luka-luka, sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak. Sementara gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober lalu dinilai belum sepenuhnya menghentikan penderitaan rakyat Gaza di tengah blokade dan keterbatasan bantuan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *