JAKARTA – Pertemuan antara Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, di Kantor Kemenko PM pada Rabu, 16 Juli 2025, menjadi penanda penting penguatan kerja sama strategis dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
Langkah ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak sebagai bentuk kolaborasi yang konstruktif antara Indonesia dan mitra global seperti China, dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi nasional.
China diketahui telah menjalin kemitraan yang cukup intensif dengan Indonesia dalam berbagai sektor pembangunan, termasuk dalam upaya meningkatkan kapasitas masyarakat di akar rumput.
Muhaimin Iskandar sebelumnya menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan pergeseran kebijakan penanganan kemiskinan dari pendekatan bantuan sosial menuju strategi pemberdayaan masyarakat yang lebih berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima, melainkan mampu berdiri secara mandiri dan produktif.
“Arah kebijakan pengentasan kemiskinan telah bergeser dari bantuan sosial menuju pemberdayaan masyarakat supaya masyarakat lebih mandiri dan berdaya,” ujar Muhaimin dalam keterangan pers sebelumnya.
Fahmi Budiawan, penggiat dari Lingkar Studi Kebangkitan Bangsa, menyampaikan dukungannya terhadap langkah ini.
“Kita beri dukungan pentingnya kolaborasi upaya pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabat, salah satunya China,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian yang dipimpin oleh Kemenko PM guna memastikan program-program pemberdayaan masyarakat berjalan terpadu dan tepat sasaran.