SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka rangkaian program Rising Fellowship di Singapura dengan menemui Menteri Pendidikan Singapura, Desmond Lee, di kantor Kementerian Pendidikan Singapura. Langkah ini ia pilih sebagai titik awal untuk memperkuat kolaborasi pendidikan demi peningkatan kualitas SDM Jawa Timur.
Pertemuan tersebut menjadi ruang strategis untuk memperluas kerja sama, terutama dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045.
“Kami Pemprov Jatim konsisten mendukung program pemerintah pusat dalam mencetak generasi emas demi mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah, Sabtu (15/11/2025).
Ia menilai sistem pendidikan Singapura telah menjadi rujukan global. Karena itu, Jawa Timur berkomitmen memperkuat hubungan kolaboratif yang sudah terjalin.
“Melihat sistem pendidikan Singapura yang telah menjadi rujukan global, karena itu kami sangat serius untuk terus belajar, sekaligus memperluas kolaborasi yang telah terjalin,” tambahnya.
Khofifah menyebut Singapura sebagai mitra penting, terutama dalam inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.
“Kami meyakini kerja sama ini bisa memberi manfaat nyata bagi generasi muda, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas wawasan global, serta mempererat persahabatan,” katanya.
Selanjutnya, beberapa program utama menjadi fokus penguatan kerja sama. Program School Matching akan memperluas pertukaran kurikulum, praktik terbaik, dan penguatan literasi digital serta STEM. Selain itu, program student exchange akan membuka peluang pertukaran pelajar serta proyek kolaboratif lintas negara.
“Kami menyambut baik penguatan kerja sama pendidikan dengan Singapura, khususnya melalui School Matching dan program pertukaran pelajar atau student exchange,” ujarnya.
Kerja sama ini akan dituangkan dalam dokumen teknis, termasuk Terms of Reference, penetapan sekolah mitra, serta mekanisme koordinasi.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur siap memberikan dukungan administratif, fasilitasi koordinasi, serta supervisi kebijakan agar seluruh program dapat berjalan secara efektif dan berkesinambungan,” tegas Khofifah.
Ia menambahkan bahwa Jawa Timur mendorong internasionalisasi kurikulum, peningkatan literasi digital, serta kompetensi bahasa asing. Semua program itu diarahkan agar siswa siap menghadapi tantangan ekonomi global.
“Maka, peningkatan kualitas pendidikan adalah pintu masuk agar generasi muda Jawa Timur siap menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Khofifah juga menegaskan besarnya potensi pendidikan Jawa Timur yang mencakup 38 kabupaten/kota. Kerja sama ini ia nilai dapat memperkuat pembelajaran lintas budaya bagi siswa dan pendidik.
“Kami optimis, pertemuan berharga ini menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun kolaborasi strategis di bidang pendidikan bersama Singapura,” tuturnya.
Khofifah memastikan tindak lanjut program dilakukan secara konkret agar hasil diskusi segera terimplementasi.
“Kami berharap, kemitraan ini dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif, tidak hanya bagi sektor pendidikan, tetapi juga bagi pembangunan sosial dan ekonomi di kedua wilayah,” harapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pendidikan Singapura atas kesempatan yang diberikan kepada 30 perwakilan kepala sekolah, guru produktif, dan pengawas untuk mengikuti pelatihan manajemen sekolah di NIE Singapura.
Di akhir, Khofifah menyampaikan apresiasi atas hubungan baik kedua wilayah.
“Semoga hubungan baik antara Singapura dan Provinsi Jawa Timur ini senantiasa terjaga dan semakin kuat di masa depan,” pungkasnya.
