Kakao yang berasal dari kawasan Tubbi Taramanu memiliki ciri khas tersendiri karena faktor geografis dan kondisi tanah vulkanik yang subur. Wilayah ini berada pada ketinggian rata-rata 288–500 mdpl, yang ideal untuk pertumbuhan kakao berkualitas premium.
Keberhasilan ekspor 7 ton kakao kali ini juga tidak terlepas dari sinergi antara Kementerian Transmigrasi, pemerintah daerah, dan pelaku industri. Tim P3UT tidak hanya menghadiri pelepasan ekspor, tetapi juga mengundang OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan Dinas Pariwisata untuk membahas langkah strategis dalam pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat komoditas unggulan.
“Kolaborasi lintas sektor ini penting. Tanpa dukungan dari semua pihak, sulit untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan,” tegas Togu.
Selain memperkuat posisi kakao, keberadaan PT Untuk Indonesia Hijau juga membuka peluang hilirisasi produk di daerah. Dengan fasilitas pengolahan yang lengkap, petani lokal dapat menjual bukan hanya bahan baku, tetapi juga produk turunan kakao bernilai tinggi. Ini selaras dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Momentum ini menjadi titik awal bagi kawasan transmigrasi di Polewali Mandar untuk naik kelas. Desa-desa seperti Luyoh dan Bulo tidak lagi hanya dikenal sebagai lokasi permukiman baru, tetapi sebagai sentra produksi kakao fermentasi berkualitas ekspor. Ke depan, jika akses infrastruktur diperkuat, termasuk jalan dan transportasi logistik, potensi pengembangan kawasan transmigrasi Tubbi Taramanu dapat diperluas hingga ke sektor wisata dan industri kreatif berbasis komoditas lokal.
Dengan pelepasan ekspor ini, Kementerian Transmigrasi berharap kawasan transmigrasi dapat menjadi model pembangunan ekonomi terpadu: membangun permukiman, memberdayakan petani, memperkuat industri pengolahan, dan menghubungkan langsung ke pasar global. Seperti yang disampaikan Togu di akhir acara,
“Transmigrasi bukan hanya memindahkan manusia, tetapi membangun pusat-pusat ekonomi baru. Kakao dari Tubbi Taramanu adalah bukti nyata bahwa transmigrasi bisa menghasilkan produk berkualitas dunia.” Tutupnya.