Kementerian Transmigrasi Mencetak Eksportir Produk Unggulan di Kawasan Transmigrasi Kabupaten Bener Meriah

Kementerian Transmigrasi menggelar Sosialisasi Program Produk Ekspor di Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh pada Selasa (11/11/2025). (Foto: Harianindo.id)

ACEH — Kementerian Transmigrasi menggelar Sosialisasi Program Produk Ekspor di Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh pada Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat transmigran, terutama para petani kopi Gayo yang berpotensi menjadi eksportir di masa depan.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Bener Meriah, Abdul Kadir, yang berharap kegiatan ini mampu menjadi bekal penting bagi peserta dalam memahami pola perdagangan global.

“Para peserta harus fokus mengikuti acara ini agar menjadi bekal mengetahui pola perdagangan hari ini. Saya juga berharap dari sekian peserta ada yang benar-benar serius dan menjadi eksportir produk unggulan kopi di Bener Meriah,” ujar Abdul Kadir dalam sambutannya.

Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus memberikan pendampingan bagi peserta yang serius mengembangkan usaha ekspor. Dukungan tersebut disambut antusias oleh warga transmigran yang menilai pelatihan ini membuka peluang bagi mereka untuk menembus pasar global yang selama ini dikuasai segelintir pihak.

“Selama ini pelaku eksportir hanya didominasi oleh segelintir orang yang punya akses pasar global. Kami yakin, dengan edukasi seperti ini, masyarakat juga bisa melakukannya,” ungkap salah satu peserta.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Misbahul Wani dari Direktorat Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Transmigrasi menekankan pentingnya keseriusan dalam mengikuti pelatihan ini.

“Peserta bukan hanya akan mendapat pengetahuan tentang ekspor, tetapi juga kesempatan untuk memahami tipologi pasar modern saat ini,” jelasnya.

Peserta yang hadir berasal dari Kawasan Transmigrasi Samarkilang dan mayoritas merupakan petani kopi Gayo yang tinggal di ketinggian 600–800 meter di atas permukaan laut. Salah satu peserta, Khoirul Anam, mengaku kegiatan seperti ini seharusnya dilakukan sejak lama.

“Kenapa tidak dari dulu kegiatan semacam ini diadakan? Andai dari dulu, mungkin kita sudah jadi pengusaha semua!” katanya.

Kabid Transmigrasi Kabupaten Bener Meriah, Kurnia Amna, juga melaporkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi hingga membuat petugas kewalahan memfasilitasi mereka.

“Kadang petugas kewalahan memfasilitasi semangat peserta. Tapi, ini patut disyukuri karena perhatian Kementerian Transmigrasi kini semakin besar terhadap masyarakat transmigran,” ujarnya.

Peningkatan perhatian pemerintah terhadap kawasan transmigrasi kini tidak hanya berfokus pada perpindahan penduduk, tetapi juga pada pengembangan potensi ekonomi baru melalui program yang dirancang oleh Direktorat P3UT. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi masyarakat transmigran di daerah penghasil kopi unggulan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *