Kepercayaan Publik ke Pemerintah Pulih, Menkeu Purbaya Klaim Gaya ‘Ceplas-Ceplos’ Efektif Balikkan Sentimen Masyarakat

Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: Istimewa)

JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa kepercayaan publik terhadap pemerintah mulai pulih, sebagaimana terlihat dari hasil survei Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah (IKKP) yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Berdasarkan data terbaru, IKKP naik signifikan ke level 130,6 pada Oktober 2025, dari sebelumnya 117,3 pada September. Purbaya menilai kenaikan ini menunjukkan perubahan positif dalam persepsi publik terhadap kebijakan pemerintah.

“Kemarin waktu Juli, Agustus, dan September, (indeks) turun terus ke titik terendah. Inilah terjadi banyak demo. Tapi, kami lakukan kebijakan yang, mungkin agak drastis atau ceplas-ceplos bagi sebagian kalangan, tapi berhasil membalikkan sentimen masyarakat ke pemerintah,” ujar Purbaya saat ditemui di Jakarta, Senin.

Menurutnya, perbaikan kepercayaan publik sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi nasional. Ia menjelaskan bahwa fluktuasi indeks kepercayaan erat kaitannya dengan dinamika ekonomi dan kebijakan pemerintah.

“Ketika ekonomi buruk, mereka nggak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Tapi, ketika (ekonomi) mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah,” katanya.

Bacaan Lainnya

Purbaya juga menilai gaya komunikasinya yang terbuka dan lugas turut menjadi faktor yang mempercepat pemulihan kepercayaan publik. Ia mengaku gaya tersebut bukan tanpa alasan, melainkan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2025.

“Saya hanya perpanjangan tangan dari Presiden, dengan versi yang lebih halus malah. Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di triwulan IV tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan? Saya harapkan ke depan lebih bagus lagi,” tutur Purbaya.

Sebelumnya, Purbaya juga menjelaskan bahwa kebijakan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) di bank-bank milik negara (Himbara) berdampak nyata pada peningkatan aktivitas ekonomi. Hal itu terlihat dari kenaikan kredit perbankan dan penjualan ritel, sebagaimana dicatat oleh Bank Indonesia (BI).

BI melaporkan pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 mencapai 7,7 persen, sedikit naik dibanding Agustus sebesar 7,56 persen. Sementara itu, pertumbuhan uang primer (M0) adjusted juga melonjak hingga 18,58 persen secara tahunan (yoy), didorong oleh kebijakan likuiditas pemerintah dan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM).

Dengan tren tersebut, Purbaya optimistis kepercayaan publik akan terus menguat seiring stabilitas ekonomi yang semakin baik di akhir tahun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *