SUMENEP – Memasuki pertengahan tahun 2025, proses lelang proyek fisik di Kabupaten Sumenep dinilai masih berjalan sangat lambat. Komisi III DPRD Sumenep pun angkat bicara, meminta pemerintah daerah segera mempercepat proses tender agar pengerjaan tidak terburu-buru dan kualitas proyek tetap terjaga.
Ketua Komisi III DPRD Sumenep, M. Muhri, mengungkapkan keprihatinannya setelah memantau perkembangan proyek yang akan dikerjakan pada tahun ini.
“Padahal, jumlah proyek yang akan digarap tahun ini cukup banyak,” jelasnya.
Muhri menegaskan bahwa jika proses tender terus tertunda, maka akan ada konsekuensi serius terhadap pelaksanaan di lapangan. Menurutnya, hingga awal Juli baru belasan paket yang dilelang.
“Kalau mepet akhir tahun, pengerjaan dikhawatirkan asal-asalan. Sebab, rekanan cenderung mempercepat pekerjannya karena takut lompat tahun. Jadi lebih baik segera ditender,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya percepatan tender, terutama untuk proyek-proyek besar yang menyentuh kepentingan langsung masyarakat.
“Misalnya pengembangan rumah sakit, puskesmas, jalan, dan lain sebagainya,” tegas politisi yang akrab disapa Muhri itu.
Dengan mendesaknya waktu dan banyaknya proyek strategis yang belum dimulai, DPRD Sumenep berharap pemerintah tidak lagi menunda-nunda proses pengadaan.
“Sekarang kan sudah masuk bulan Juli. Tapi, masih sedikit sekali proyek yang ditender,” ungkap Muhri lagi.
