JAKARTA – Di tengah perayaan Bulan Kemerdekaan, Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyerukan langkah tegas terhadap risiko konten negatif di game Roblox. Ketua Bidang Cyber dan Sandi Negara PB PMII, Mahfud, menyatakan dukungan penuh atas wacana pemblokiran game tersebut demi melindungi generasi muda.
“Bertepatan dengan Bulan Kemerdekaan ini, kami mendukung wacana pemblokiran game Roblox. Hal ini merupakan langkah strategis untuk melindungi generasi bangsa dari game yang menampilkan hal yang tidak pantas dan berpotensi membahayakan anak-anak, seperti adegan kekerasan dan adegan seksual,” ujar Mahfud.
Data Statista menunjukkan pengguna aktif harian Roblox melonjak dari 97,8 juta pada kuartal I 2025 menjadi 111,8 juta di kuartal II. Lebih memprihatinkan, 40% pemainnya berusia di bawah 12 tahun.
“Berdasarkan data statistik pengguna Game Roblox meningkat pada kuartal II tahun 2025… ini menjadi ancaman serius jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan pemblokiran,” tegas Mahfud.
PB PMII menilai Indonesia tidak akan menjadi negara pertama yang memblokir Roblox. Oman, Uni Emirat Arab, dan Turki telah lebih dulu melarangnya untuk mencegah dampak buruk pada anak. Kekhawatiran ini kian kuat setelah terungkap kasus kejahatan daring di Balikpapan yang memanfaatkan Roblox untuk melakukan grooming dan pemerasan terhadap remaja di Swedia.
PB PMII meminta Kementerian Komunikasi dan Digital segera memperketat regulasi, meningkatkan literasi digital, dan membangun ekosistem online yang aman. Menurut mereka, menjaga kedaulatan bangsa di era digital adalah bagian dari amanat kemerdekaan. Lebih lanjut, PB PMII mengajukan tuntutan kepada pemerintah sebagai berikut: