HARIANINDO.ID, Jakarta – Kementerian Pertahanan RI bekerjasama dengan Mirage Defence dan ST Engineering gelar pelatihan siber perdana untuk unit siber TNI di St. Regis Hotel, Jakarta pada Rabu, (5/2/25) pagi. Pelatihan itu dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti oleh sekitar 20 peserta dari personnel unit siber TNI, Kemenhan, BAIS dan Universitas Pertahanan.
Para peserta pelatihan akan dibekali dengan pengetahuan dasar dan keterampilan praktis dalam pertahanan siber. Personel akan dilatih mengenai lanskap ancaman siber, risiko, serta pentingnya langkah pertahanan yang kuat. Sesi ini juga akan mengevaluasi, meningkatkan, dan menguji Prosedur Penanganan Insiden Keamanan Siber TNI dalam kondisi simulasi.
Inisiatif ini merupakan langkah signifikan dalam mendukung upaya TNI untuk membentuk cabang
keempat sebagai kekuatan militer siber yang tangguh guna melindungi lanskap digital Indonesia.
ST Engineering sebagai sebuah group teknologi, pertahanan, dan teknik global dengan pelanggan di 100 negara telah menggunakan teknologi dan inovasi untuk memecahkan masalah dunia nyata dan meningkatkan kualitas hidup melalui portofolio bisnisnya di bidang aerospace, smart city, pertahanan, dan keamanan publik.
“Kami berharap dengan kompetensi yang kami miliki, kami dapat berbagi melalui berbagai platform dan event, seperti yang kita selenggarakan di sini,” kata Wakil Presiden ST Engineering Ivan Lee yang juga kepala training dalam sambutannya.
“Pastinya dengan partner kami Mirage Defence dan mitra-mitra kehormatan lainnya, kami berharap dapat menghasilkan banyak hal, kompetensi, kapabilitas yang lebih tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis untuk Indonesia Ary Lestari mewakili Mirage Defence pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Pertahanan dalam hal ini Badan Instalasi Strategi Pertahanan (Bainstrahan) dan Pusat Pertahanan Siber (Pushansiber) yang menjadi pihak kolaborator penyelenggara pelatihan tersebut. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pusat siber di TNI, TNI AD, TNI AU, TNI AL dan juga Universitas Pertahanan yang ikut berpartisipasi di pelatihan keamanan siber ini.
“Di era digital ini, menguasai perkembangan teknologi siber adalah komparatif untuk memastikan kemampuan keamanan siber TNI dan pertahan Indonesia,” kata Ary.
Lebih lanjut, Ari juga berharap kerjasama ini dapat berlangsung di masa depan, termasuk dalam membuat pelatihan-pelatihan serupa.
Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen Juinta Sembiring pada kesempatan itu membacakan sambutan dari Panglima TNI Jend. Agus Subiyanto, yang menggarisbawahi perlu dan pentingnya pelatihan keamanan siber dilakukan mengingat potensi ancamannya. Menurut Panglima TNI, ancaman siber adalah nyata dan multidimensi yang tidak dapat diabaikan.