Pesantren dan Tradisi Intelektual

Ayatullah Fazlur Rohman

Apa yang dilakukan Trans 7 memang sudah diluar batas, tuduhan yang tidak berdasarkan data dan fakta adalah fitnah luar biasa, apalagi ini dituduhkan kepada Kyai Khos yang sudah berpuluh-puluh tahun mengabdikan dirinya di balik meja belajar untuk mengajar ribuan santrinya, beliau pun hanya memiliki rumah yang sederhana, tidak semewah konglomerat di Jakarta. Jadi tuduhan kepada beliau adalah fitnah terhadap dunia pesantren yang hari ini terzalimi. Sayangnya, klip-klip ini sudah menyebar di berbagai platform dan banyak diafirmasi oleh kalangan non pesantren.

Kepada seluruh khalayak yang membaca tulisan ini, silahkan membantah tulisan ini dengan data dan fakta yang Kawan-kawan sajikan, berapa persen pesantren yang menurut Kawan-kawan mempraktikan feodalisme, berapa persen oknum pesantren yang melakukan pelecehan seksual, saya tidak mendukung perilaku oknum tersebut dan saya juga mengecam atas perilakunya, tapi menggeneralisir seluruh pesantren melakukan hal yang sama adalah fitnah yang luar biasa. Pesantren tidak anti kritik, pesantren selalu menerima diskusi dan musyawarah terbuka, di zaman yang penuh fitnah ini kita tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah, kecuali kita punya dasar keilmuan yang hakiki.

Terakhir, Lembaga Pendidikan tertua semacam pesantren tentunya mempunyai kultur dan budaya yang diyakini, sama seperti kehidupan Masyarakat adat yang sudah bertahan beratus-ratus tahun. Saya yakin pesantren bisa menghadapi fitnah-fitnah receh dari orang yang tidak pernah mengalami hidup di pesantren, karena pesantren selalu kuat di zaman dan keadaan apapun untuk tetap menjunjung tinggi keilmuan dan tradisi intelektualnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *