“Kita ingin minimal pertobatannya adalah APBN 5 persen harus diberikan kepada petani untuk membangun infrastruktur, apapun yang menyangkut pertanian,” tegasnya.
Cak Imin juga mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang disebutnya memiliki komitmen melaksanakan reformasi agraria sesuai amanah UUD Pasal 33.
Sementara itu, LSKB menilai permintaan maaf PKB bukan sekadar simbol politik, melainkan cermin kesadaran bahwa kesejahteraan bangsa tak akan tercapai tanpa kesejahteraan petani.
“Keberanian PKB untuk mengakui kekurangan dan meminta maaf kepada petani bukan sekadar simbol politik, tetapi merupakan cermin kesadaran bahwa kesejahteraan bangsa tidak akan pernah tercapai tanpa kesejahteraan petani,” kata Direktur Eksekutif LSKB, Fahmi Budiawan.
Fahmi menambahkan, langkah PKB ini seharusnya menjadi pintu masuk bagi lahirnya komitmen baru di kalangan partai politik.
“Kami berharap partai-partai politik lainnya tidak sekadar menjadikan petani sebagai jargon kampanye, tetapi berani menunjukkan keberpihakan nyata melalui kebijakan dan program kerja yang mendukung peningkatan produktivitas, kesejahteraan, serta martabat petani Indonesia,” ujarnya.
Apresiasi LSKB ini menegaskan bahwa langkah politik PKB membuka peluang untuk membangun arah baru politik nasional yang benar-benar menempatkan petani sebagai prioritas utama pembangunan.
