JAKARTA – Aparat kepolisian mengamankan sejumlah pelajar yang diduga hendak bergabung dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR pada Kamis, 28 Agustus 2025. Penangkapan dilakukan di sejumlah titik sekitar lokasi, termasuk di bawah kolong flyover Slipi-Grogol dan sekitar Stasiun Palmerah.
Berdasarkan pantauan harianindo.id di lapangan, setidaknya tiga orang diamankan aparat, dua di antaranya masih berstatus pelajar.
“Tiga diamankan, dua di antaranya anak sekolah,” kata salah satu polisi ketika dikonfirmasi Kamis (28/8/2025).
Lebih lanjut, Polisi menegaskan bahwa mereka hanya didata identitasnya dan tidak ditemukan membawa senjata tajam. Selain itu, aparat juga membubarkan sekelompok pelajar di area Stasiun Palmerah. Para pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah tersebut diduga berniat bergabung dengan massa aksi.
“Tadi ada juga yang mencoba lari, tapi dikejar dan ditangkap,” ujar Abdul (21), seorang penumpang kereta yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
Abdul menambahkan, sejumlah polisi bersenjata lengkap juga terlihat berjaga di Stasiun Tanah Abang.
“Polisi berjaga di tangga masuk dan keluar stasiun. Tidak tahu untuk keperluan apa penjagaan itu,” katanya.
Menjelang aksi ini, beberapa Dinas Pendidikan telah mengeluarkan larangan resmi bagi pelajar untuk mengikuti demonstrasi. Salah satunya datang dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Lukman, melalui surat instruksi tertanggal 27 Agustus 2025.
“Untuk memastikan keselamatan dan keamanan, serta menjaga proses belajar-mengajar di sekolah berjalan lancar,” bunyi surat tersebut.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti juga mengingatkan siswa agar tidak terprovokasi untuk turun ke jalan.
“Kami mengimbau kepada para siswa di seluruh Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Mu’ti, Rabu, (27/8/2025).
Kepolisian pun kembali menegaskan imbauan yang sama. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, menilai keterlibatan pelajar dalam aksi tidak tepat.
“Ini tidak perlu sebenarnya, ya. Pelajar itu tugasnya belajar, dan ini jam sekolah,” tegas Ade.