JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bersama para pemimpin negara Arab menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar mengambil peran penting dalam penyelesaian konflik Gaza. Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan multilateral di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB, yang turut dihadiri Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, Qatar, Mesir, Yordania, dan Pakistan.
Menteri Luar Negeri Sugiono menjelaskan bahwa forum tersebut memberi gambaran nyata mengenai situasi di kawasan Timur Tengah kepada Presiden Trump, termasuk keresahan negara-negara yang berbatasan langsung dengan Palestina.
“Meminta kepemimpinan dari Amerika Serikat dalam rangka menyelesaikan permasalahan di Gaza dan Palestina,” kata Sugiono saat memberikan pengarahan media di Markas Besar PBB, Selasa (23/9/2025).
Sugiono menambahkan, para pemimpin juga menyampaikan harapan terkait peran aktif Amerika Serikat untuk menghentikan kekerasan.
“Tadi juga disampaikan harapan-harapan mengenai keterlibatan Amerika Serikat dalam rangka mencapai gencatan senjata. Kemudian mencapai perdamaian, dan kemudian juga upaya-upaya ke depan untuk bisa mencapai solusi dua negara,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia. Bahkan, ia menyatakan kesiapan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian jika mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB.
“Presiden menyampaikan jumlah yang cukup signifikan, 20 ribu personil bagi tugas peacekeeping dan ini tidak hanya di Gaza dan Palestina, tapi juga di seluruh dunia,” ucap Sugiono mengutip pernyataan Prabowo.
Pertemuan yang berlangsung secara mendadak itu disebut Sugiono berjalan produktif. Trump, menurutnya, merespons secara positif langkah bersama tersebut.
“Saya kira Presiden Trump menanggapinya secara positif karena seperti kita ketahui juga yang terjadi ini adalah bencana kemanusiaan sebenarnya,” imbuhnya.
Langkah diplomatik ini diharapkan mampu membuka jalan menuju gencatan senjata dan perdamaian abadi di Gaza, sekaligus menghidupkan kembali wacana solusi dua negara yang lama menjadi cita-cita penyelesaian konflik Palestina–Israel.