JAKARTA – Founder Profesional Muda, Ir. Haudhi Ramdayuza, S.T., IPM., ASEAN Eng., menilai kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mendorong SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina merupakan langkah win-win solution. Di satu sisi, negara melalui BUMN Pertamina tetap memperoleh manfaat dari distribusi BBM ke SPBU Swasta. Di sisi lain, masyarakat tetap bisa membeli BBM di SPBU swasta yang dinilai memiliki kualitas dan layanan lebih baik.
“Kondisi ini sekaligus menjadi momentum bagi Pertamina untuk berbenah, memperbaiki kualitas dan pelayanan agar masyarakat kembali percaya pada produk dalam negeri,” tegas Haudhi kepada harianindo.id pada Selasa (23/9/2025).
Polemik kelangkaan BBM di SPBU swasta seperti Shell dan BP memang tengah menyita perhatian publik. Haudhi menegaskan bahwa krisis ini harus menjadi tamparan keras bagi pemerintah maupun pelaku usaha. Menurutnya, langkah Menteri ESDM yang berani menambah kuota impor BBM lebih dari 10 persen dibanding tahun lalu merupakan strategi yang tepat untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di SPBU swasta dan memastikan pasokan mencukupi bagi masyarakat.
“Keputusan Bapak Bahlil Lahadalia Menteri ESDM menambah kuota impor BBM merupakan langkah strategis yang menjamin pasokan nasional tetap aman. Kelangkaan di SPBU swasta bukan akibat kurangnya impor, melainkan karena terjadi pergeseran konsumen,” ujarnya.
Haudhi menilai perpindahan besar-besaran konsumen ke SPBU Swasta terjadi akibat menurunnya kepercayaan pada Pertamina. Pergeseran tersebut muncul akibat keresahan publik terhadap mutu layanan dan produk Pertamina, termasuk kasus BBM oplosan bercampur air di sejumlah wilayah.
“Kepercayaan masyarakat jadi faktor utama. Insiden BBM bercampur air jelas merusak citra Pertamina dan mendorong publik beralih ke SPBU swasta,” tegasnya.