Sekolah Rakyat: Harapan Baru bagi Siswa Kurang Mampu

Bangunan Sekolah Rakyat Menengah Atas di Makassar. (Foto: Istimewa)

“Di perpustakaan sekolah itu disediakan komputer, jadi kita bisa cari-cari informasi kuliah di luar negeri lewat internet,” kata Tika.

Selain pendidikan akademik, SRMA 26 Makassar juga membentuk karakter siswa lewat kegiatan organisasi. Tika bahkan pernah mencalonkan diri sebagai Ketua OSIS meskipun belum berhasil terpilih. Ia tetap merasa senang karena bisa belajar berorganisasi dan melatih kepemimpinan.

Tidak hanya Tika, Muhammad Radika Maulana, siswa lain di SRMA 26, juga merasakan manfaat besar program ini. Ia bercita-cita menjadi seorang hakim dan menganggap Sekolah Rakyat sebagai jembatan untuk mewujudkan impian itu.

“Harapannya supaya bisa lebih mendalami dan menjadikan Sekolah Rakyat ini sebagai jembatan menempuh cita-cita,” kata Dika.

Sebelum masuk SRMA 26, Dika tinggal bersama ibu dan empat saudaranya. Ia bersyukur mendapat kesempatan sekolah dengan fasilitas lengkap.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, sudah merasa nyaman berasrama di sini karena dapat banyak teman, wali asuh, dan guru-guru yang baik,” ujarnya.

Pada Jumat lalu, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, berkunjung ke SRMA 26 Makassar. Ia berharap manfaat program Sekolah Rakyat benar-benar dirasakan oleh anak-anak yang membutuhkan.

“Mari anak-anak ini kita dukung dan kita berikan akses untuk pendidikan. Mudah-mudahan adik-adik bisa semangat belajar dan mengikuti program baik yang sudah disiapkan oleh Sekolah Rakyat,” tutur Fifi.

Program Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah nyata pemerintah untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Di Makassar, inisiatif ini telah membuka jalan bagi banyak siswa seperti Tika dan Dika untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *