JAKARTA – Viral kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal buruh PT Gudang Garam Tbk menuai sorotan publik. Direktur Eksekutif Lingkar Studi Kebangkitan Bangsa (LSKB), Fahmi Budiawan, menilai pemerintah harus segera memberikan perhatian serius, terutama kepada para petani tembakau yang kehidupannya kian terpuruk.
“Ini waktunya pemerintah dan semua pihak yang peduli dengan petani tembakau dan buruh kecil untuk bahu-membahu memastikan para pekerja yang kena PHK dan hasil pertanian tembakau rakyat bisa kembali terserap dan memutar roda perekonomian,” kata Fahmi kepada harianindo.id, Sabtu (6/8/2025).
Lebih lanjut, aktivis muda nahdliyin itu mengingatkan agar pemerintah berhenti mendemonisasi tembakau dan rokok yang dipengaruhi kepentingan asing. Pasalnya, menurut Fahmi bahwa dibalik tembakau dan rokok, terdapat ribuan bahkan jutaan anak bangsa yang menggantungkan hidupnya.
“Sudah terlalu lama sebagian kita mendemonisasi tembakau dan rokok karena pengaruh kepentingan asing. Padahal di balik tembakau dan rokok, terdapat ribuan bahkan jutaan anak bangsa yang menggantungkan hidupnya,” tegas Fahmi.
Tak hanya itu, Fahmi juga mempertanyakan keberadaan para aktivis antirokok yang selama ini gencar berkampanye. Menurutnya, aktivis antirokok tidak memiliki kontribusi apapun ketika dihadapkan pada situasi PHK buruh pabrik.
“Saya tanya, ke mana para aktivis antirokok saat para buruh pabrik ini di-PHK? Bantuan riil apa yang mereka berikan? Tidak ada. Nonsense!,” tanya Fahmi dengan tegas.