BALI – Dalam upaya memperkuat semangat perdamaian global dan mendorong dialog antar peradaban, Wahid Foundation bersama Indonesia Yayasan Prajna Harmonis dan China Confucius Research Institute menyelenggarakan The 2nd World Civilizations Harmony Forum & 2025 HEHE Civilization Forum – Indonesia Sub-Forum di InterContinental Bali Resort, Bali pada Sabtu, (14/6/2025). Forum ini didukung oleh International Confucian Association sebagai mitra akademik.
Forum ini hadir sebagai respons atas kondisi dunia yang semakin terpecah oleh konflik, krisis kemanusiaan, dan persaingan kekuatan. Dengan mengangkat tema “Transcending the ‘Law of the Jungle’ in the New Chapter of Human Civilization”, forum ini mengajak para pemimpin, cendekiawan, dan komunitas global untuk meninggalkan paradigma dominasi dan egoisme menuju visi baru peradaban yang mengedepankan martabat, keharmonisan, dan keberlanjutan hidup bersama.
Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menyampaikan menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar ruang diskusi, tetapi ruang keberanian moral untuk melanjutkan semangat kemanusiaan yang diwariskan oleh ayahandanya, Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baginya, keberpihakan Gus Dur kepada kemanusiaan tidak mengenal batas identitas. Ia memperjuangkan hak kelompok minoritas, kesetaraan gender, dan keberagaman budaya—bahkan dari kelompok yang berbeda pandangan dengannya.
“Sebagai putrinya, saya berdiri di sini bukan hanya membawa kenangan, tetapi melanjutkan semangat itu. Semangat untuk menjembatani, bukan memisahkan. Untuk menyatukan, bukan mendominasi,” kata Yenny Wahid.
Lebih lanjut, Yenny juga mengajak seluruh peserta untuk melihat peradaban sebagai jembatan dan bukan tembok. Menurutnya, dialog antarperadaban adalah tentang saling belajar, saling melengkapi, dan membangun masa depan bersama di atas nilai-nilai kemanusiaan universal.
“Inilah saatnya kita menyadari bahwa kemajuan sejati bukan diukur dari siapa yang paling kuat, tetapi siapa yang paling bijaksana dalam menghargai perbedaan dan melindungi kehidupan,” ujarnya.