Bahas Pencegahan Terorisme, Wahid Foundation dan BNPT Gelar Refleksi Implimentasi RAN PE 2020-2024

Pembicara pada acara Media Gathering refleksi implimentasi RAN PE di Kantor Wahid Foundation, Jakarta pada Jumat (21/2/2025). (Foto: Harianindo)

Jakarta – Wahid Foundation dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar refleksi Implimentasi RAN PE 2020-2024 bertempat di Kantor Wahid Foundation, Jakarta pada Jumat (21/2/2025). Acara itu dihadiri Mujtaba Hamdi sebagai Penasehat PCVE Wahid Foundation, Dionisius Elvan Swasono yang juga Direktur Bidang Kerjasama Regional Multilateral, Irine Gayatri yang juga Peneliti BRIN bidang Politik, serta dihadiri puluhan wartawan.

Mujtaba Hamdi mengatakan bahwa pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme perlu dilakukan dengan berbagai cara. Menurutnya, salah satu cara efektif untuk melakukan upaya pencegahan adalah penguatan pendidikan alternatif maupun melalui saluran media sosial sebagai kontra narasi gerakan ekstrimisme.

“Kalau di Wahid Foundation itu ada sekolah damai, desa damai yang menyasar ke masyarakat yang dapat dijadikan contoh praktik baik dalam proses pencegahan ekstremisme, khususnya di lingkungan pendidikan dan komunitas, selain itu peran media sosial juga penting melalui narasi-narasi untuk upaya pencegahan ekstremisme kekerasan di media sosial,” kata Mujtaba Hamdi.

Hal senada juga disampaikan Direktur Bidang Kerja Sama Regional Multilateral Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Dionisius Elvan Swasono yang mengatakan bahwa menyebarkan narasi-narasi pencegahan ekstremisme melalui media sosial merupakan langkah penting.

“Sejak tahun lalu BNPT telah menyiapkan peta jalan komunikasi strategis nasional dalam konteks pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan. Peta jalan Komunikasi strategis menjadi salah atau hal yang kita lihat adalah bagaimana narasi-marasi alternatif melalui media sosial,” ujar Dion.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Dion juga menegaskan bahwa pihaknya sejak tahun lalu telah menyiapkan peta jalan untuk menjadi wadah yang dapat menjadi penguat pendekatan the whole of society approach and the whole of government approach.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *