MANADO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak ratusan mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Manado untuk memperkuat nasionalisme serta menjaga nilai toleransi di tengah keberagaman masyarakat Sulawesi Utara.
Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono dalam kegiatan Kampus Kebangsaan yang berlangsung di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, pada Rabu (25/6/2025). Menurutnya, peran generasi muda sangat penting dalam menjaga citra Sulawesi Utara sebagai provinsi yang menjunjung tinggi toleransi.
“Itu harapan kami sehingga kami mohon kepada mahasiswa/mahasiswi untuk tetap setia kepada NKRI,” kata Komjen Pol. Eddy saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.
Program Kampus Kebangsaan yang digelar BNPT merupakan bagian dari pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Eddy menekankan bahwa melalui kegiatan ini, potensi akademik mahasiswa dapat dikembangkan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan tahan terhadap ancaman ideologis.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat, Ferry Daud Liando, menyambut positif kegiatan ini. Ia menilai kampus memiliki tanggung jawab sebagai garda terdepan dalam menghadapi ideologi yang mengancam keutuhan bangsa.
“Kampus sebagai pusat pengembangan pengetahuan harus menjadi benteng pertahanan pertama dalam membangun kesadaran kritis civitas academica terhadap ancaman ideologi destruktif,” ungkap Ferry.
Lebih lanjut, ia menyebut kolaborasi dengan BNPT merupakan langkah strategis untuk menangkal radikalisme dan terorisme di lingkungan pendidikan tinggi, karena pendekatan yang diperlukan harus komprehensif, multidisipliner, dan berbasis bukti ilmiah.
Selain mahasiswa dari Unsrat, acara ini juga diikuti oleh perwakilan dari Universitas Negeri Manado, Institut Agama Islam Negeri Manado, Institut Agama Kristen Negeri Manado, Poltekkes Kemenkes Manado, dan Politeknik Negeri Manado.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari upaya BNPT dalam meningkatkan ketahanan dan kesadaran publik, khususnya di kalangan akademisi, terhadap paham-paham radikal dan terorisme.