“Kami menegaskan kembali bahwa FKKB tetap menolak rencana aktivitas itu, dan berkaitan dengan pernyataan Camat Arjasa (Aynizar Sukma) itu bagi kami adalah bentuk penghianatan terhadap kesepakatan yang sudah dibuat. Karena itu, kami mendesak Camat Arjasa untuk mematuhi kesepatan yang sudah ditandatangani itu untuk dijalankan sepenuhnya,” imbuhnya.
Berbeda dengan Hasan Basri, Pemuda Kangean, Kirwan, mengimbau FKKB untuk fokus terhadap orientasi gerakan yang sudah dibangun. Pasalnya, Kirwan menilai bangunan argumentasi kemenangan itu terlalu dini, sebab situasi di lapangan masih dinamis.
“Ya kita melihat misalnya kemarin secara sadar Camat Arjasa menyatakan akan menunggu arahan dari Pemkab untuk kelanjutan aktivitas PT KEI itu, juga misalnya kita tahu kasus ini cukup besar dan sudah menyita perhatian nasional. Karena itu, agaknya kita perlu fokus pada gerakan yang sudah kita bangun saja, tidak perlu terlalu dini menyatakan kemenangan, kita kawal sama-sama hingga betul-betul tuntas dan pergi dari pulau Kangean,” ungkap Presiden Nasional Forum Mahasiswa Ushuluddin se-Indonesia itu.
Untuk diketahui, Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB) kembali menggelar konferensi pers pasca pernyataan Camat Arjasa, Aynizar Sukma saat menghadiri rapat bersama Pemkab Sumenep yang tidak secara tegas menyampaikan aspirasi masyarakat Kangean. FKKB mengimbau masyarakat untuk tetap satukan suara, menolak segala bentuk rencana aktivitas pertambangan di pulau Kangean