KANGEAN – Aksi penolakan survei seismik PT Gelombang Seismik Indonesia (GSI) dan PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Kepulauan Kangean Kabupaten Sumenep Jawa Timur terus bergulir. Terbaru Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) menggeruduk kantor Bupati Sumenep melakukan aksi demonstrasi menolak rencana eksploitasi migas oleh kedua perusahaan itu di Pulau Kangean, Rabu (18/6/2025).
Aksi demonstrasi itu diikuti oleh ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK) yang meminta agar pemerintah Kabupaten Sumenep mencabut izin rencana eksplorasi Migas di wilayah yang dijuluki pulau cukir itu.
Koordinator lapangan Gerakan Mahasiswa Kangean (GMK), Ahmad Faiq Hasan mengatakan bahwa pulau Kangean hanya dijadikan ladang keuntungan oleh PT Kangean Energy Indonesia. Sementara dari sisi pembangunan dan kesejahteraan pulau Kangean selalu dikesampingkan.
“25 tahun PT KEI bertengger di Kepulauan Kangean dan menggerus sumber daya alam kami, sedangkan pulau kami tidak pernah dibangun. PT KEI hanya merusak kepulauan dengan aktivitas migasnya,” ujar Faiq.
Lebih lanjut, Ahmad Faiq menegaskan bahwa eksploitasi migas yang rencana titiknya di Kecamatan Arjasa atau Kangean barat Sumenep itu akan berdampak besar bagi keberlangsungan hidup dan mata pencaharian masyarakat yang notabene adalah nelayan.
“Upaya eksploitasi migas di pulau Kangean hanya akan mengganggu mata pencaharian masyarakat yang mayoritas nelayan dan kesuburan tanah Kangean, mengaca dari operasi PT KEI di Pulau Pagerungan Besar, bahwa masyarakat hanya dijadikan penonton dan tak pernah diperhatikan kesejahteraannya,” pungkasnya.
Selain itu, kata Faiq, tanpa adanya eksplorasi migas di pulau Kangean, masyarakat akan tetap bisa hidup dan tumbuh. Menurutnya, jangan seolah-olah keberadaan eksplorasi migas itu akan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Kangean.