JAKARTA – Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, M. Hanif Dhakiri, menegaskan bahwa target ekonomi Presiden Prabowo Subianto untuk tahun 2026 harus benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat, khususnya dalam upaya menekan angka kemiskinan ekstrem mendekati nol persen.
Menurutnya, ambisi pemerintah dalam menurunkan kemiskinan ekstrem ke level 0–0,5 persen layak diapresiasi, namun tidak bisa hanya bertumpu pada program bantuan sosial semata. Hanif menekankan perlunya kebijakan yang lebih presisi dan menyentuh akar persoalan kemiskinan.
“Kemiskinan ekstrem nol persen harus menjadi wajah nyata keadilan sosial, bukan sekadar janji politik,” tegas Hanif Dhakiri dalam keterangan tertulis yang diterima harianindo.id, Minggu (17/8/2025).
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menambahkan bahwa langkah menuju target besar ini membutuhkan pemberdayaan ekonomi desa, akses permodalan yang merata, serta kebijakan yang mampu menghubungkan warga miskin ke dunia kerja produktif. Tanpa itu, katanya, target ambisius tersebut berisiko hanya menjadi slogan.
“PKB akan terus menjadi mitra strategis pemerintah: mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo, sekaligus mengawal dengan kritis agar janji pertumbuhan benar-benar hadir di dapur, di sawah, dan di kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia,” tambah.
PKB menilai, target pengentasan kemiskinan ekstrem tidak boleh sekadar angka statistik, melainkan harus hadir sebagai perubahan nyata di meja makan, di lapangan kerja, serta dalam dompet masyarakat kecil.
“Bagi PKB, target boleh ambisius, tapi harus realistis, terukur, dan berpihak pada rakyat kecil. Karena itu, PKB akan terus menjadi mitra strategis pemerintah: mendukung penuh Presiden Prabowo sekaligus mengawal dengan kritis agar setiap janji pertumbuhan benar-benar hadir di dapur, di sawah, dan di kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia,” tutupnya.