Ini Tips Sukses di Tanah Rantau untuk Mahasiswa Baru

Ilustrasi

JAKARTA – Setiap tahun, ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia datang ke kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Fenomena ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan cerminan dari semangat yang berakar kuat dalam ajaran Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadisnya, “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah dari Anas RA).

Menimba ilmu adalah bentuk ibadah yang mendekatkan diri pada Allah SWT. Tak heran, banyak yang rela meninggalkan kampung halaman demi mengenyam pendidikan di perguruan tinggi impian mereka, seperti UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Namun, hidup sebagai perantau tentu bukan perkara mudah. Butuh adaptasi, kemandirian, dan strategi agar bisa bertahan dan berkembang di tanah orang.

Berikut beberapa tips penting bagi para mahasiswa rantau agar perjalanan mereka tidak hanya penuh ilmu, tapi juga bermakna:

1. Pilih Tempat Tinggal Strategis
Langkah pertama dalam merantau adalah memilih tempat tinggal yang dekat kampus. Bagi yang belum memiliki kendaraan pribadi, kos atau kontrakan sekitar kampus bisa jadi pilihan. Alternatif lainnya adalah tinggal di Ma’had Al-Jamiah atau pesantren sekitar kampus, yang tak hanya strategis, tapi juga menyediakan pembinaan keilmuan dan kedisiplinan melalui berbagai program kajian.

2. Pelajari Bahasa dan Budaya Setempat
Menyesuaikan diri dengan lingkungan baru adalah kunci kenyamanan hidup di perantauan. Pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” mengingatkan kita pentingnya menghormati adat dan budaya lokal. Menguasai bahasa daerah bisa jadi jembatan untuk membaur dengan masyarakat, dan ini bisa dikuasai selama masa kuliah jika serius belajar.

Bacaan Lainnya

3. Belajar Hidup Hemat dan Mandiri
Jauh dari orangtua berarti harus pandai mengatur keuangan. Bedakan kebutuhan dan keinginan, buat daftar prioritas, dan catat semua pengeluaran agar lebih terkontrol. Hidup hemat bukan berarti pelit, tapi belajar bertanggung jawab atas setiap rupiah yang digunakan.

4. Isi Waktu dengan Aktivitas Positif
Jangan biarkan waktu luang terbuang sia-sia. Bergabung dalam organisasi kemahasiswaan, komunitas literasi, atau mengikuti kegiatan sosial di kampus dapat memperluas relasi dan mengasah kemampuan sosial. Kunjungi perpustakaan atau manfaatkan sumber digital untuk memperkaya referensi akademik. Berbaur dengan warga sekitar juga penting untuk menjaga silaturahmi.

5. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Menjaga pola makan, minum air putih cukup, dan tidur teratur adalah hal mendasar yang sering diabaikan mahasiswa. Padahal, kesehatan fisik sangat berpengaruh pada produktivitas belajar. Begitu pula kesehatan mental, yang harus dijaga agar tetap stabil dan kuat dalam menghadapi tekanan hidup mandiri.

Merantau memang menantang. Tapi dari tantangan itulah lahir ketangguhan. Kekhawatiran orangtua bisa sedikit terobati ketika anaknya mampu menjaga diri dan bertanggung jawab. Karena pada akhirnya, dalam kehidupan di tanah rantau, dirimu sendirilah sahabat terbaik yang bisa diandalkan.

Selamat berjuang, para pencari ilmu. Jalanmu mungkin jauh, tapi cahaya ilmu akan selalu menuntunmu pulang dengan kemenangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *