JAKARTA – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) resmi memulai program pembangunan sanitasi di kawasan kumuh Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Langkah ini disebut sebagai upaya nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga berpenghasilan rendah.
“Program itu menjadi bagian dari langkah nyata pemerintah dalam memperbaiki lingkungan hunian masyarakat berpenghasilan rendah agar lebih sehat dan layak,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait, Minggu.
Didampingi Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman dan Dirjen Perumahan Perkotaan Sri Haryati, Maruarar meninjau langsung lokasi yang dikenal dengan sebutan “Jeki” (Jember Kidul). Ia menegaskan pentingnya transparansi anggaran kepada masyarakat.
“Program itu dibiayai oleh uang rakyat, jadi rakyat harus mengetahui dengan jelas berapa anggarannya, apa bentuk bantuannya, berapa banyak bantuannya,” tegasnya.
Menteri yang akrab disapa Ara juga meminta partisipasi warga dalam mengawasi pelaksanaan proyek agar kualitas pembangunan tidak menyimpang dari rencana.
Sementara itu, Kepala Balai P3KP Jawa IV, Mustofa Oftan, menyebut program ini merupakan usulan Pemkab Jember dengan hasil verifikasi 48 unit rumah tidak layak sanitasi. Dari total kebutuhan anggaran Rp957 juta, Rp632 juta telah dialokasikan untuk pembangunan 27 unit sanitasi.
“Proyek itu dilaksanakan secara swakelola… kami juga mengundang warga untuk bekerja dan dibayar upahnya. Pekerjaan akan dimulai pada 27 Oktober 2025 dan selesai pada akhir Desember 2025,” jelas Mustofa.
Berdasarkan data resmi, kawasan kumuh Jember Kidul mencapai 32,74 hektare, dengan 133 rumah belum memiliki akses sanitasi layak, dan titik paling kritis berada di RT 001 RW 005 sebanyak 28 unit rumah.
Program ini mencakup pembangunan bilik mandi, pemasangan kloset leher angsa, hingga pembuatan septic tank komunal dan individu, sebagai bagian dari strategi pengentasan kawasan kumuh berbasis pemberdayaan masyarakat.