Kemenag Dorong Standar Bangunan Pesantren Usai Tragedi Ambruknya Gedung Al Khoziny

Sejumlah santri melaksanakan doa bersama untuk korban meninggal ambruknya mushalla Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di masjid kompleks Pondok Pesantren Tahfidz Tebuireng 16 Wadas, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (5/10/2025). (Foto: Antara)

JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan pentingnya penyusunan standar bangunan bagi pesantren di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas peristiwa ambruknya gedung di Pesantren Al Khoziny, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, mengatakan pihaknya akan menginisiasi pembahasan mengenai standar bangunan tersebut bersama para pengasuh dan pemangku kepentingan pesantren.

“Terkait standar bangunan, itu akan kita bahas bersama dengan para kyai, gus, dan stakeholders pesantren,” ujar Thobib di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Menurut Thobib, insiden di Pesantren Al Khoziny menjadi perhatian serius Menteri Agama (Menag). Ia menyebut Menag telah meninjau langsung lokasi kejadian sebagai bentuk kepedulian dan langkah awal untuk memahami akar masalah di lapangan.

“Menag sudah berkunjung beberapa hari lalu. Menag melihat langsung sebagai upaya Kemenag memahami masalah dan berempati kepada para korban dan pesantren. Menag hadir untuk mengetahui dan melihat langsung apa yang terjadi di sana,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Thobib menambahkan, peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk memperbaiki sistem pembangunan di lingkungan pesantren. Kemenag, katanya, memiliki kepentingan besar untuk memastikan setiap fasilitas pesantren aman dan layak huni bagi para santri.

“Kemenag berkepentingan melakukan perbaikan bersama pesantren untuk menjaga dan memastikan seluruh gedung bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi santri,” katanya.

Dalam waktu dekat, Kemenag juga berencana berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan instansi terkait untuk menyusun pedoman teknis pembangunan pesantren yang memenuhi standar keselamatan.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU dan pihak terkait untuk menyosialisasikan dan memberikan pengetahuan agar seluruh proses pembangunan ke depan sesuai standar,” jelasnya.

Di sisi lain, Thobib menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu cemas untuk menyekolahkan anak-anaknya di pesantren. Ia memastikan Kemenag terus mengawal upaya peningkatan kualitas dan keamanan lembaga pendidikan keagamaan tersebut.

“Masyarakat tidak perlu khawatir memasukkan anaknya ke pesantren. Kami dari Kemenag akan terus mengawal hal ini agar masalah ini tidak terjadi di masa mendatang,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *